ESSAI LOLOS BEASISWA AKTIVIS SALMAN "IMPIAN KU LIMA, SEPULUH DAN DUAPULUH TAHUN YANG AKAN DATANG"

Gambar Ilustrasi Pemimpin yang Visioner
(Sumber Gambar : pepnews.com)
Impian adalah sebuah angan-angan yang diharapkan oleh setiap orang pada masa yang akan datang. Sementara terwujud atau tidaknya impian seseorang itu diserahkan kepada kehendak Allah SWT. Manusia hanya bisa merencanakan kehidupan dengan berbagai usaha yang dilakukannya. Bagi seorang Presiden Republik Indonesia Jokowi impian itu cukup sederhana hanya ingin menjadi pegawai sesuai keilmuan saja sudah cukup, tetapi Allah berkehendak lain sehingga beliau menjadi orang nomor satu di negeri Pancasila. Secara alamiah setiap impian seseorang pasti ingin membahagiakan orang-orang yang disekitarnya serta mendapatkan kebahagiaan kelak di akhirat. Begitu juga dengan saya yang memiliki impian demikian, tetapi kehidupan mengajarkanku tentang arti perjuangan yang bertahap. Perjuangan yang bertahap ini akan diiringi dengan berbagai ujian sehingga perlu dipersiapkan dengan membuat rencana hidup. Melalui essai ini, saya ingin menjelaskan tiga tahap rencana hidup melalui peran yang diharapkan dapat menjadi wasilah untuk menjadi bagian dari ummatan wasaton. 

Logo Hydrofruit Indonesia
(Sumber Gambar Facebook Hydrofruit Indonesia)
Tahap pertama dalam lima tahun yang akan datang saya ingin menjadi seorang pengusaha sesuai keilmuan yang saya tekuni. Berbagai jenis bisnis kecil-kecilan coba dipraktikan selama menjadi mahasiswa sehingga diharapkan setelah lulus dari dunia perkuliahan sudah memiliki bisnis yang sesuai dengan keahlian. Bisnis kecil ini merupakan awal dari sebuah impian yang besar. Beberapa bisnis kecil yang telah dan akan dicoba pada 5 tahun yang akan datang ini terdiri dari 3 subsistem agribisnis. Subsistem agribisnis pertama megenai agribisnis pengolahan buah, sayur dan bunga menjadi sebuah bouket yang unik dengan label Blouse. Blouse ini berada dibawah naungan perusahaan Hydrofruit Corporation. Selain Blouse saya berharap perusahaan ini bisa mengembangkan produk lebih lanjut berupa kebun mini Permaculture serta pusat penelitian urban farming. Subsistem agribisnis yang kedua lebih fokus kepada penyediaan jasa pengelolaan lahan tidur pertanian yang diintegrasikan dengan pemberdayaan masyarakat buruh tani serta dilengkapi dengan jasa jual beli hasil-hasil pertanian secara online. Semua itu disatukan dalam sebuah aplikasi berbasis smartphone bernama “Nandur Apps”. Subsistem agribisnis yang ketiga merupakan agribisnis produksi yang berbasis pertanian organik. Kebun organik ini saya rencanakan berlokasi di Soreang karena melihat peluang ketersediaan lahan dan lokasi yang strategis untuk mengadakan agrowisata. Semangat untuk mengembangkan bisnis dibidang pertanian ini teringat sebuah perkataan dari kang Eep S. Maqdir bahwa “bertani bukan sekedar profesi tapi jalankan wahyu illahi hidupkan bumi dari yang mati (Yaasin:33)”. 
Sumber Gambar Facebook Kang Eep S Maqdir
Setelah berhasil menjadi seorang pengusaha pada lima tahun yang akan datang, sepuluh tahun yang akan datang saya ingin menyumbangkan sebagian dari keuntungan perusahaan untuk pengabdian kepada masyarakat desa. Pengabdian ini khususnya berbentuk pengembangan desa yang memiliki potensi dibidang pertanian. Sebut saja dusun Cibacang yang berada di desa Sindangsari, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, dusun tersebut merupakan dusun yang mayoritas penduduk bermata pencaharan petani kopi. Pertanian kopi yang dikelola oleh penduduk berada di hutan gunung Manglayang. Pengelolaan pertanian kopi di Cibacang yang saya tahu pada saat ini masih sederhana serta penjualan kopi dalam bentuk ceri yang minim keuntungan bagi petani. 
Video Dokumentasi PHBD di Cibacang
Kondisi seperti itu menggerakan hati saya untuk terus bergabung dengan masyarakat Cibacang dalam mengembangkan pertanian kopi disana. Semangat untuk mengembangkan pertanian kopi di Cibacang sudah mulai diwujudkan melalui Program Hibah Bina Desa (PHBD) yang diadakan oleh Kemenristek Dikti tahun 2017. Besar impian suatu masa bila saya menadi seorang pengusaha menyisihkan sebagian materi dan tenaga untuk mengembangkan desa-desa pertanian lainnya. 

Kuote Gusdur
(Sumber Gambar Suaraislam.com)
Menjadi seorang pengusaha serta pengabdi bagi masyarakat desa merupaan impian ketiga yang saya harapkan dua puluh tahun kedepan. Mengambil peran sebagai sosiopreneur merupakan puncak dari tahap perencanaan hidup yang akan saya jalani. Sembari menikmati masa-masa tua bersama keluarga yang sakinah, mawaddah wa rohmah terus mengabdi kepada ummat. Bila memang insan ini pantas untuk menjadi seorang pimpinan dikementrian pertanian, maka dengan penuh kehati-hatian akan saya terima amanah tersebut untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia sehingga negeri ini menjadi rahmat bagi dunia. Tetapi perlu diingat bahwa untuk mewujudkan hal tersebut tidak perlu mempermasalahkan jabatan, karena Gus Dur pernah mengatakan bahwa “tidak ada jabatan didunia ini yang perlu diperebutkan matimatian”. 

Logo BAS 2018
(Sumber Gambar : Instagram Beasiswa Aktivis)
Lima tahun, sepuluh tahun dan dua puluh tahun yang akan datang merupakan rencana yang coba saya susun dari sekarang untuk mewujudkan Indonesia Rahmatalil’aalamiin. Terimakasih kepada tim Beasiswa Aktivis Salman, Rumah Amal Salman ITB yang telah menjadi bagian dari tahap-tahap perjuangan untuk meraih semua impian itu. Terakhir semoga suatu saat nanti saya juga dapat membuat sebuah program beasiswa bagia siapa saja yang memiliki impian besar untuk menjadi bagian dari kader peradaban islam di Indonesia.

Komentar

Posting Komentar

Bebas Tapi Sopan

Postingan populer dari blog ini

Jejak Peninggalan Kesultanan Banten di Masjid Pangeran Aria Singarajan

Rice Cooker Rusak Karena Menggoreng

Kode C++ "5 Menu Array dijamin Puas"