TAK SEPERTI YANG KU BAYANGKAN ( Cerpen )
TAK SEPERTI YANG KU BAYANGKAN
Dipagi hari di depan gerbang sekolah, Zahra dan Zevana melihat Rio sedang berjalan berdua dengan seorang cewek yang mereka tidak mengenalinya.
“Zev, cowok loe berangkat sama siapa tuh?” Tanya Zahra sambil mengintip dari pintu gerbang sekolah Rio.
“gue juga gak tau Ra, ayo mendingan kita ke kelas!” kata Zevana sambil menarik tangan Zahra.
Pada waktu jam pelajaran ke dua, Bu Santi memperkenalkan murid baru di depan kelas, ternyata murid baru itu yang Zahra dan Zevana lihat di depan gerbang sekolah dan berangkat bareng Rio tadi pagi.
“kita kedatangan murid baru pindahan dari Bandung, namanya Alyssa semoga kalian semua bisa berteman baik dengannya.” Kata Bu Santi sambil memegang bahu Alyssa, murid baru itu.
“saya duduk dimana Bu?” Tanya Alyssa.
“kamu duduk sama dia.” Jawab Bu Santi sambil menunjuk kearah Zevana.
“oh, makasih Bu.” Kata Alyssa. Lalu Alyssa duduk dibangku itu bersama Zevana, kemudian Alyssa memperkenalkan dirinya dengan Zevana, dan tak lupa Zevana memperkenalkan Alyssa dengan sahabatnya yaitu Zahra.
“itu sobat aku namanya Zahra>” kata Zeavana sambil menunjuk kebelakang.
“hai, aku Zahra.” Kata Zahra sambil melambaikan tangannya.
Pada waktu istirahat, Alyssa memanggil Rio yang sedang mengobrol dengan Zahra dan Zevana, lalu Alyssa langsung menarik tangan Rio.
“Rio anterin aku ke kantin yuk? Aku belum tau dimana kantinnya.” Kata Alyssa sambil menarik tangan Rio.
“yaudah!” jawab Rio dengan terpaksa. Kemudian mereka berdua pergi ke kantin.
“iih tuh cewek gak sopan banget ya, dia gak tau apa kalo gue itu ceweknya Rio? Terus kenapa Rio lebih pilih nganterin dia dari pada ngobrol sama gue?” kata Zevana sambil mondar – mandir di depan kelas.
Hari – hari pun telah berlalu, Zevana sangat sabar menghadapi itu semua dan kali ini kesabaran Zevana sudah mulai habis, karena dia melihat Rio yang sedang menyuapi Alyssa di depan kelas. Zevana mengintip dari jendela dalam kelas dan dia menunggu sampai Rio pergi. Kemudian Rio masuk ke dalam kelasnya dan itulah waktu yang tepat untuk memberi pelajaran kepada Alyssa agar dia tidak dekat – dekat lagi dengan cowoknya yaitu Rio. Lalu Zevana keluar dari kelas dan dia langsung menarik tangan Alyssa dan membawa Alyssa masuk ke dalam kelas.
“eh loe itu siapanya Rio sih? kenapa loe bisa deket banget sama Rio? Loe gak tau ya gue siapanya Rio?” kata Zevana sambil menatap Alyssa.
Alyssa hanya tertunduk diam tanpa sepatah kata apapun. Zahra melihat Zevana dan Alyssa bertengkar di dalam kelas, kemudian Zahra berlari menuju kelas sebelah yaitu ke kelas Rio, tanpa berpikir lagi Zahra langsung menarik tangan Rio dan membawa Rio menuju ke kelasnya. Zevana terus – terusan memarahi Alyssa dan membentaknya. Sampai – sampai Alyssa menangis. Alyssa takut jika dia menceritakan yang sebenarnya tentang hubungan dia dan Rio, Zevana tidak akan percaya dengannya. Dan Rio pun muncul tepat di belakang Zevana.
“Zevana, loe apain Alyssa sampai – sampai dia nangis kaya gitu? apa Alyssa punya salah sama loe?” kata Rio.
Zevana menengok ke belakang dan ternyata di belakang dia ada Rio. Lalu Rio menarik tangan Alyssa.
“eh Rio, sebenernya Alyssa itu siapa loe sih? kok deket banget sama loe? Jujur ya, gue itu cemburu kalo Alyssa deket banget sama loe! Cewek manasih yang gak cemburu kalo cowoknya deket sama cewek laen?” kata Zevana.
Lalu Rio tertawa mendengar ucapannya Zevana.
“eh loe tuh seharusnya nyadar diri bukan malah cengengesan kaya gitu, emangnya gue lagi ngelucu ya, eh gue tuh marah yo.” kata Zevana sambil menatap Rio yang sedang tertawa terbahak – bahak. Dan Alyssa juga tertawa mendengar semua itu.
“Zevana denger baik – baik ya, Alyssa itu sepupu gue yang dari Bandung, gue deket sama dia bukan karna gue suka sama Alyssa atau sebaliknya, tapi karna dia itu sepupu gue.” Kata Rio.
Pipi Zevana sangat merah, itu tandanya Zevana sangat malu dengan Alyssa karna telah memerahinya sampai – sampai Alyssa menangis.
“terus kenapa loe sama dia mesra banget?” Tanya Zevana.
“karna Alyssa itu anaknya manja banget, dan dia juga belum kenal deket sama temen – temen disini, jadi dia sama aku terus. Mangkanya jangan salah paham dulu.” Kata Rio
Lalu Zevana menjulurkan tangannya dan meminta maaf kepada Alyssa.
“maaf ya, gue udah salah paham sama loe, itu semua tak seperti yang gue bayangkan.” Kata Zevana.
“iya gak papa kok.” Jawab Alyssa. Lalu Zevana langsung memeluk Alyssa.
“loe mau kan jadi sobat gue?” Tanya Zevana.
“iya aku mau, disini akukan gak punya temen jadi biar aku gak ngikutin Rio lagi.” Kata Alyssa.
“hehe, sekali lagi maaf ya.” Kata Zevana. Alyssa menganggukkan kepalanya dan langsung memeluk Zevana.
Oleh : Nunik Sumiati
Sekolah : MAN Kragilan
Komentar
Posting Komentar
Bebas Tapi Sopan