IMPIAN TAK SAMPAI ( Cerpen )
IMPIAN TAK SAMPAI
Sore itu air hujan membasahi bumi,sama seperti tetes air mata ini membasahi pipi.Hujan selalu saja dapat mengingatkanku dengan semua kisah tentang dia.
Menyakitkan memang ….!!
Tapi tak dapat ku pungkiri rasa ini masih miliknya.
“Aku sayang kamu,aku gak akan tinggalin kamu” kata-kata itu yang selalu dia ucapkan dulu, aku senang mendengarnya tapi sekarang kata-kata itu yang paling aku benci..!!!
Sebut saja “Angga“ Dia laki-laki yang sangat aku sayangi,di atas tempat tidur ini aku teringat kejadian masa lalu,,,,
“kamu bilang kamu sayang aku tapi kenapa kamu khianatin aku….?!
Bukankah kamu juga sama khianatin aku??? (ujar Angga )
Aku ngelakuin itu semua karena aku sakit hati ngerti nggak sih kamu!!
Sakit hati.??
Apa kamu fikir aku juga nggak sakit hati,!!
Aku capek ngejalanin hubungan seperti ini….
Kita harus sama-sama ngerelain padahal kenyataan nya kita sama-sama nggak rela.
Terus mau kamu apa??? !!!(Tanya rara )
Kamu putusin semua pacar kamu,Aku juga akan putusin semua pacar aku dan kita jalanin hubungan tanpa orang ketiga (jawab Angga)
Ok,kalau nanti aku dengar kamu hianatin aku gak akan mau kenal kamu lagi’
Dering telfon itu memecahkan lamunanku,akupun kembali tersadar
Hmmmmmmm,,,,,,,,MOVE ON rara!!!
Dia Cuma masa lalu kamu,gak ada guna kamu ingat dia,dia itu penghianat,dia tlah pergi tinggalkan kamu tanpa alasan (gumam rara dalam hati)
“Ingin hati lupakan namun tetap saja tak bisa meski dia telah hianati aku,perpisahan adalah hal yang paling aku gak suka apalagi berpisah dengan orang yang paling aku sayangi.
Menyakitkan dan menyedihkan kenyataan ini yang paling aku benci,tapi aku gak mau terus-terusan berada dalam situasi seperti ini.
Aku yakin aku masih mampu menatap sang mentari meski tanpa dia,
Aku juga yakin masih ada kebahagiaan di balik kesedihanku ini.
“Curahku di buku bersampul merah jambu ini”.
Keinginanku, tuk bisa lupakan masa lalu itu sedikit terwujud meski hanya beberapa hari saja. Aku kembali teringat ketika dia mengungkapkan isi hatinya kembali kepadaku,Angga mengakui kalau dia masih sangat menyayangiku hanya saja karna waktu itu dia mendengar kalau keluargaku tak menyetujui hubungan kita dia meninggalkan aku tanpa menceritakan alasan yang sebenarnya.
Namun, setelah dia sadar dia memutuskan untuk kembali kepadaku meski keluargaku masih saja tak menyetujuinya,namun karena cintanya yang tulus dia tidak berhenti melangkah akupun tidak bisa menolaknya karena aku juga masih sangat mengharapkan Angga.
Kesakitan karena masa lalu itu seolah menghilang ketika waktu masih mengizinkan kita kembali bersama.
Semenjak dia hadir kembali rasanya kesakitan dan kesepian itu sudah tak lagi bersahabat denganku, yang ada hanya kebahagiaan yang kini menjadi teman terbaiku.
Hampir setiap hari,hari –hariku lalui bersama dia,susah,senang kita lewati bersama selama berbulan-bulan..
Kebahagiaan selalu menyelimuti kita rasanya tak bisa ku hentikan senyuman ini di saat dia ada di dekatku..
Beribu janji telah dia ucapkan namun ku takut perpisahan kembali kita rasakan seperti dulu.
Tak bisa terbayangkan ..!! Aku selalu berharap Tuhan hentikan kehidupan ini saat aku bersama dia,namun harapan telah menjadi kelabu,janji hanya sekedar ucapan belaka, putih itu tlah berubah menjadi hitam karna Angga kembali meninggalkan aku.
Rasanya waktu itu sulit ku dapatkan kebahagiaan,orang yang membuatku bangkit dari keterpurukan kini dia jugalah yang menjatuhkanku lagi.Rasanya aku ingin pergi dari kehidupan yang suram ini setelah undangan itu ku baca.
Dia pergi tinggalkan aku demi perempuan pilihan keluarganya,ternyata bukan hanya keluargaku yang tak menyetujui hubungan kita,tapi begitu juga keluarganya.
Rasanya air mata tak bisa ku hentikan,terlalu sakit untuk aku terima meski aku tahu dia masih menyayangiku,apalah daya jika dia sudah menjadi milik orang lain.
Ketakutanku akan mimpi yang tak sampai itu benar-benar terjadi,ternyata hanya mimpi malam itu yang dapat menyatukan kita tuk slalu bersama tapi tidak didunia nyata..!!
Namun, aku selalu berharap ada satu keajaiban datang,yang dapat mempertemukan aku dengan orang yang lebih baik dari dia
Oleh : Maisatun Ropi’ah
Komentar
Posting Komentar
Bebas Tapi Sopan